Aksara namanya, ia adalah seorang remaja berusia 17 tahun, tubuhnya tinggi, rambutnya coklat, matanya berwarna hitam pekat. Aksara tinggal bersama neneknya setelah orang tuanya bercerai. Aksara tumbuh menjadi remaja yang murung, suka menyendiri setelah orang tua nya bercerai. Senyuman manis, tawa ceria aksara hari demi hari kian memudar, ia masih sedih dengan kedua orang tua nya yang bercerai
Pagi hari itu, terdengar kicauan burung nan indah, cuaca pagi itu sangat cerah, matahari menyinari rambut coklat aksara sehingga rambut nya berkilau. Terlihat ia sedang bersepeda menuju sekolah dengan tas merah nya di pundak, kaki nya mengayuh mempercepat laju sepeda. Sesampainya di sekolah betapa kagetnya aksara melihat mejanya di coret-coret dengan kata-kata yang kasar, Aksara selalu di olok-olok oleh teman sekelasnya. Tentu saja hal tersebut memberikan kesedihan bagi Aksara, matanya berkaca-kaca hampir meneteskan air mata. Di hari yang sama di kelasnya muncul seorang gadis cantik, tubuhnya mungil, matanya biru seperti bentangan laut yang luas, rambutnya pirang kecoklatan.
sepanjang musim panas aksara habiskan dengan berlatih lari untuk persiapan lomba lari di sekolahnya. Namun saat perlombaan, seorang gadis mendahuluinya. Gadis tersebut bernama Olivia, benar saja gadis itu murid baru di kelas Aksara. Olivia tersenyum gembira kepada Aksara karna ia merasa puas dengan mengalahkan Aksara. Dalam perjalanan pulang sekolah, Olivia dan Aksara baru menyadari bahwa keduanya bertetanggaan, hal itu tentu saja membuat pertemanan mereka mulai terjalin akrab. Mereka selalu pulang sekolah bersama, bermain bersama, semua hal bersama-sama. Karena kedekatan ini Aksara menyimpan perasaan suka terhadap Olivia, namun Aksara memilih diam dan memendam perasaannya tersebut.
Hubungan Olivia dan keluarganya tidak terlalu hangat. Olivia selalu di anggap benalu, seakan-akan kehadiran Olivia tidak dianggap oleh keluarganya sendiri. Ia selalu disebut-disebut beban dan tidak berguna, hal kni membuat Olivia sedih, selalu menyendiri, dan murung. Karena memiliki kesamaan mereka berdua selalu bertukar cerita, menggambar bersama, sampai suatu hari mereka berdua berpetualang, menulusuri sungai, menjelajahi hutan-hutan dan mereka membuat rumah pohon yang di beri nama summer. Saat pulang sekolah mereka selalu menyempatkan bermain di rumah pohon yang mereka buat.
Malam itu, hujan mengguyur deras, angin bertiup gemuruh membuat malam itu menjadi malam yang kelam untuk Olivia. Olivia melarikan diri dari rumah nya karena di siksa dan di pukuil oleh ayahnya, ia melarikan diri ke rumah pohon nya. Keesokan harinya Aksara pergi sekolah dengan mengharap kan akan bertemu Olivia, namun sangat disayang kan Aksara tidak bertemu Olivia. Sepulang sekolah Aksara pergi ke rumah Olivia dengan pikirin Olivia ada dirumah tapi saat sampai dirumahnya Olivia, Aksara tidak bertemu Olivia. Karena gelisah Aksara langsung bergegas ke rumah pohon yang mereka buat dan betapa terkejutnya Aksara melihat wanita yang ia sukai terjatuh di jurang, Olivia ditemukan sudah tidak bernyawa, tanpa berpikir lama Aksara membawa Olivia pulang ke rumahnya dan menceritakan semuanya kepada keluarga Olivia. Kehilangan seseorang yang ia cintai membuat kesedihan yang mendalam, tak ada lagi tempat bercerita, hari demi hari dilalui dengan kesedihan oleh Aksara. Setelah kejadian itu Aksara yang selalu ceria menjadi suka murung dan tiba-tiba menangis tanpa sebab.
Lani Olyvia , seorang siswi dari SMP 18 negeri Jambi, duduk di bangku kelas 9. Lahir di Muaro Jambi, 21 April 2008, peraih juara II menari antar sekolah saat SD